Puncak Jaya, – Sinar Aceh Baru
Situasi keamanan di Kabupaten Puncak Jaya mengalami ketegangan akibat konflik antara dua kelompok pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati yang bersaing dalam Pilkada. Ketegangan terjadi antara pendukung Paslon Nomor Urut 1, Dr. Yuni Wanda, S.Sos., S.IP., M.M., dan Mus Kagoya, S.E., dengan pendukung Paslon Nomor Urut 2, Miren Kagoya, S.I.Kom., dan Mendi Wonorengga. Akibat eskalasi konflik, banyak masyarakat terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman. Kamis (6/2/25)
Menanggapi kondisi darurat ini, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 112/Dharma Jaya bekerja sama dengan Kodim 1714 Puncak Jaya bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Bantuan yang diberikan meliputi distribusi logistik berupa bahan makanan, pelayanan kesehatan bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat kondisi pengungsian, serta penyediaan tempat tinggal sementara. Langkah ini diambil guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat pengungsi tetap terpenuhi.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 112/DJ, Letkol Inf Fiska Bagus Tri Sunaryanto, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan akibat konflik ini.
“Kami memahami bahwa masyarakat yang mengungsi sangat membutuhkan bantuan, baik dari segi kebutuhan pokok maupun rasa aman. Oleh karena itu, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 112/DJ bersama Kodim 1714 Puncak Jaya hadir untuk memberikan dukungan penuh, memastikan mereka mendapatkan perlindungan, serta memenuhi kebutuhan dasar selama berada di pengungsian,” ujar Letkol Inf Fiska Bagus Tri Sunaryanto.
Beliau juga menambahkan bahwa selain memberikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan, pihaknya turut mengerahkan personel untuk membantu menciptakan situasi yang lebih kondusif dan meredam ketegangan di tengah masyarakat. Langkah-langkah preventif terus dilakukan agar masyarakat dapat merasa lebih tenang dan nyaman, tanpa harus dihantui oleh rasa takut akibat konflik yang terjadi.
“Keamanan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan situasi tetap terkendali, serta mengupayakan agar masyarakat dapat kembali ke rumah mereka dengan aman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Letkol Inf Fiska Bagus Tri Sunaryanto menjelaskan bahwa kehadiran Satgas Pamtas dan Kodim di lokasi pengungsian bukan hanya untuk memberikan bantuan fisik, tetapi juga untuk memberikan dukungan psikososial. Pendekatan ini dilakukan agar masyarakat tidak merasa sendirian dalam menghadapi situasi sulit ini dan tetap memiliki harapan untuk kembali menjalani kehidupan mereka seperti sediakala.
Ia berharap bahwa melalui kerja sama antara Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 112/DJ dan Kodim 1714 Puncak Jaya, masyarakat yang mengungsi dapat segera pulih dari trauma dan mendapatkan kembali stabilitas dalam kehidupan mereka.
“Dengan adanya bantuan ini, kami berharap masyarakat yang terdampak konflik dapat merasa lebih tenang dan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami juga berharap konflik ini dapat segera mereda, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing dengan aman dan damai,” tutupnya.
Langkah cepat dan kepedulian yang ditunjukkan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 112/DJ serta Kodim 1714 Puncak Jaya diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi. Sinergi berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan situasi di Puncak Jaya segera kondusif, sehingga masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas mereka dengan aman dan tenteram.
Kodam Iskandar Muda senantiasa hadir di tengah masyarakat untuk membantu mengatasi berbagai persoalan dan kesulitan yang mereka hadapi. Hal ini merupakan implementasi dari salah satu tugas pokoknya dalam pembinaan teritorial, khususnya melalui komunikasi sosial. Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan salah satu butir dari Delapan Wajib TNI, yaitu mempelopori usaha-usaha dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
Sebagaimana ditegaskan dalam motto Pangdam Iskandar Muda, “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak,” prajurit Kodam IM tidak hanya harus militan di masa perang, tetapi juga harus bermanfaat bagi masyarakat di masa damai. Dengan semangat kepedulian ini, diharapkan kontribusi yang diberikan dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Wiwin Hendra