Tapaktuan – Dalam rangka memperingati 20 tahun bencana Tsunami Aceh, Pemerintah Aceh menggelar kegiatan Gerakan Aksi Tanam Hijaukan Nanggroe Aceh (TAHIROE ACEH) 2024. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) depan Masjid Apung Tapaktuan, Gampong Pasar, Kecamatan Tapaktuan, ini dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat penting, termasuk Kapolres Aceh Selatan AKBP Mughi Prasetyo Habrianto, Selasa, 24 Desember 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah Aceh yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan melalui penanaman 3 juta pohon di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Pada acara puncak, dilakukan penanaman pohon secara simbolis serta zoom meeting dengan Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, bersama 23 kabupaten/kota lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Asisten II Pemkab Aceh Selatan Wili Cahyadi, S.E., Wakapolres Aceh Selatan Kompol Edwin Aldro, S.H., M.H., Kasdim 0107/Aceh Selatan Mayor Arh Rahman, serta perwakilan dari DPRK, instansi pemerintah, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haythar, menyampaikan bahwa gerakan TAHIROE ACEH adalah upaya mitigasi bencana, terutama di wilayah pesisir dan sepanjang sungai. “Penanaman pohon ini bertujuan untuk menghijaukan Aceh dan menciptakan lingkungan yang lebih asri, sekaligus menjadi langkah strategis dalam mitigasi bencana alam,” ujarnya.
Kapolres Aceh Selatan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini dan mendukung penuh upaya pelestarian lingkungan melalui gerakan penghijauan. “Ini adalah langkah yang sangat positif untuk memperingati bencana Tsunami Aceh, sekaligus menjadi warisan penting bagi generasi mendatang,” katanya.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan aman. Gerakan Tahiroe Aceh diharapkan terus berlanjut hingga tahun 2025 untuk menciptakan kelestarian lingkungan dan meningkatkan keanekaragaman pohon buah di seluruh wilayah Aceh.
Wartawan Saiful Ameno