JAKARTA – Sinar Aceh Baru
Tanggal 1 Juli adalah Moment bersejarah bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia dihari yang sakral tersebut diperingati sebagai Hari Bhayangkara sebagai penanda lahirnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada 1946. Tahun ini, tema Hari Bhayangkara ke-78 adalah “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”.
Transformasi menjadi penting karena banyak harapan yang disampaikan terhadap Polri. Terutama terkait kualitas penyelenggaraan layanan publik dalam penanganan tugas pokok yang menjadi sorotan. Terlebih lagi di era media sosial dengan informasi yang begitu deras, berbagai kasus yang ditangani Polri menjadi sorotan setiap harinya.
Tubagus Rahmad Sukendar selaku Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) sebagai Lembaga Kajian Praktis menilai Polri dibawah komando Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo terlihat ada perubahan dan kemajuan bagi Korps Bhayangkara pada saat ini. Termasuk adanya inovasi dalam pelayanannya, seperti menggunakan teknologi terkini dan membangun ruang untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Moment di HUT Bhayangkara Ke-78, Tubagus Rahmad Sukendar melihat Wajah Polri Harus Lebih Prediktif untuk bisa dekat dan dicintai masyarakat
“Memang ada perubahan,baik itu dalam pembinaan maupun dengan kemajuan yang dilakukan oleh Polri. Termasuk juga peningkatan pelayanan dan program Presisi dari Kapolri juga baik, namun semua nya itu masih jauh dari harapan masyarakat , karena banyak kasus kasus yang terjadi di masyarakat masih kurang mendapat perhatian dan penanganan jika tidak Viral maka tidak akan mendapat perhatian dan penanganan Polri dan ini semua yang harus menjadikan perhatian serius dari Pimpinan Polri
Perubahan yang dilakukan Polri mulai dari program Jumat Curhat yang terlihat banyak sekali dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menyampaikan informasi dan pengaduan maupun keluhan itu harus dijadikan satu tolok ukur bagi Kepolisian untuk bisa melakukan perubahan dan pembenahan menuju Polri yang baik dan Presisi ungkap Tebe Sukendar kepada awak media Senin (01/7/2024).
Tebe Sukendar menambahkan dalam Rekrutmen dan Pembinaan Karier nampak masih ada tebang pilih dan masih ada gerbong – gerbongan hal ini dapat terlihat dari mutasi polri dimana banyak yang masuk gerbong tertentu mendapat mutasi dan jabatan ditempat yang baik dan kembali ke ibukota sedangkan bagi yang tidak ada masuk gerbong tertentu ya hanya menunggu nasib untuk kapan lagi bisa dapat ikut Mutasi padahal mereka ini sudah bertugas tahunan dan berharap bisa ada peningkatan karier maupun jabatan sedangkan yang baru bertugas beberapa bulan bisa pindah berkali kali dan promosi jabatan ,hal ini yang harus mendapatkan perhatian dari Pimpinan Polri untuk bisa memperhatikan Karier dan Jabatan nya
Tebe Sukendar juga memuji peran Polri pada saat penanganan darurat bencana berada digaris terdepan dalam membantu masyarakat yang terkena musibah dan bencana
Polri juga dianggap mampu dalam menjalankan tugas dalam mendukung program pemerintah khususnya dalam menjaga Kantibmas kondusif
Namun Polri tidak boleh berbangga diri karena masih banyak ruang yang perlu diperbaiki. Terutama setelah berkaca dari berbagai kasus yang menjadi sorotan masyarakat. Seperti kasus menonjol dan menjadi perhatian publik dimana ada Jendral terlibat pembunuhan , ada Jendral terlibat Narkotika, ada Jendral terlibat Korupsi belum lagi dengan penanganan kasus pembunuhan Vina Cirebon yang berlarut-larut hingga adanya oknum polisi di berbagai daerah yang terlibat kasus baik itu melanggar kode etik maupun pidana. Ini semua dapat menjadikan bagi Polri untuk berubah dan menjadikan pembelajaran dari peristiwa besar yang pernah terjadi di Polri
Tebe Sukendar kembali menegaskan “Dalam hal penegakan hukum misalnya masih ada penanganan yang lambat dan perlu perbaikan, ya saya kira itu semua tentu nya akan menjadi perhatian Polri ke depan,” ucapnya.
Kinerja Polri sudah bisa dinilai baik jika masyarakat merasa terlindungi dan terayomi, terutama dalam menjaga harkamtibmas dalam melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat. Penegakan hukum di bidang Narkotika juga dinilainya sangat positif sudah dilakukan diberbagai daerah Meski begitu, ucap Tebe Sukendar masih ada komplain masyarakat terkait banyak nya penanganan kasus yang mereka laporkan, atau masih adanya kasus yang diproses dengan mengejar pengakuan tersangka ketimbang memproses dengan mengedepankan dukungan scientific crime investigation.
“BPI KPNPA RI mendorong dalam melakukan lidik sidik, penyidik harus profesional dengan dukungan scientific crime investigation agar hasilnya valid. Kasus Sambo sudah selesai dengan Vonis hukuman tegas. Kasus Vina juga perlu kita tunggu persidangannya. Kasus anak korban di Padang sudah ada anggota-anggota yang bertugas saat itu menjalani pemeriksaan Propam. Kami berharap dukungan masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi Polri agar profesional dan mandiri,”tutup Tebe Sukendar Senin (01/7/2024).
Wartawan Wiwin Hendra