Kota Langsa – Sinar Aceh Baru
Wahyu Ramadana koordinator aliansi elemen sipil menggunggat (AESM) Kota Langsa meminta pihak bank syariah Indonesia (BSI) untuk bertanggung jawab atas masalah transaksi yang tidak bisa dilakukan baik via ATM maupun via online yang terjadi pada hari senin (10-02-2025).
Kegagalan transaksi secara offline dan online yang terjadi ini sangat merugikan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat aceh pada khususnya, transaksi di BSI masih belum bisa dilakukan juga, coba kita bayangkan bagaimana kerugian masyarakat yang dialami dikarenakan kegagalan transaksi yang terjadi tersebut, tentu kita sangat merasa kecewa atas masalah yang terjadi ini, ujar Wahyu menerangkan.
Lebih lanjut Wahyu Ramadana menjelaskan, Bank syariah Indonesia (BSI) merupakan satu satunya bank nasional yang bisa beroperasi di Aceh maka dengan itu harapan kita BSI harus melakukan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat, dan kita melihat BSI di Aceh terkhusus nya bukan hanya kali ini saja melakukan pelayan yang buruk tetapi juga sudah berulang kali terjadi masalah sehingga konsumen BSI banyak yang mengeluh terhadap pelayanan dari BSI, lanjut Wahyu.
“Saya mewakili masyarakat Aceh sangat menyayangkan terhadap pelayanan BSI yang amburadul seperti ini, hampir di semua sektor masyarakat mengalami kerugian akibat pelayanan yang sangat buruk dilakukan oleh pihak BSI.
Lanjut wahyu lagi, jika BSI masih belum mampu melakukan pelayanan yang baik terhadap masyarakat Aceh maka lebih baik BSI angkat kaki dari provinsi Aceh, dulunya kita harapkan dengan kehadiran BSI di Aceh dapat membantu dan memberi dampak yang baik terhadap perekonomian dan perbankan di Aceh ini, namun yang terjadi malah sebalik nya.
Dan kita meminta menteri BUMN segera melakukan penyegaran di tubuh BSI jika perlu segera copot Dirut BSI dan kita juga meminta pertanggung jawaban atas kerugian masyarakat Aceh akibat pelayan yang buruk yang dilakukan oleh BSI serta pihak BSI dan Dirut BSI untuk meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan terkhusus masyarakat Aceh atas kegagalan pelayanan yang buruk yang telah dilakukan, dan saya bersama kawan kawan untuk siap turun ke jalan atas persoalan yang terjadi ini, karena kami merasa geram dan kecewa atas pelayanan yang terjadi dan berulang kali ini atas tutup Wahyu Ramadana.
Redaksi