Kanal

Network

Logo sinaracehbaru.com
TERKONEKSI BERSAMA KAMI
sinaracehbaru.com Facebook
sinaracehbaru.com Twitter
sinaracehbaru.com Instagram
sinaracehbaru.com YouTube
Android Icon iOS Icon
Copyright © 2025 sinaracehbaru.com
Allright Reserved

Pengungsi Rohingya di Penampungan Aceh Selatan, Menghilang Dalam Senyap

Oleh
Senin, 9 Desember 2024 - 08:55 WIB

Rian Hariga, Kabid FORJIAS

Tapaktuan, SAB: Sebanyak 152 orang pengungsi  etnis Rohingya yang sempat menggegerkan masyarakat Aceh Selatan karena kedatangannya sempat menjadi isu trend dan diliput oleh media lokal, nasional hingga media berbahasa asing, sebab saat itu masyarakat dengan getol melakukan penolakan atas keinginan pendaratan etnis Rohingya yang diprakarsai UNHCR, IOM dan yayasan lainnya yang berlatar belakang lembaga kemanusiaan.

Sebelum kapal lokal pengangkut Rohingya ditemukan, sesosok jasad wanita Rohingya terapung di kawasan pelabuhan Labuhanhaji Aceh Selatan. Keesokannya kapal ikan bernama KM Bintang Raseki dengan nomor lambung GT. 38, No 227/QQG ditemukan dengan kondisi terombang ambing di perairan Labuhanhaji Aceh Selatan, nakhoda dan abk menghilang, hanya tinggal ratusan Rohingya dengan mimik wajah memelas untuk didaratkan.

Namun masyarakat menolak keras, tak tinggal diam UNHCR melakukan serangkaian koordinasi demi kemanusiaan agar Rohingya diberikan izin mendarat. Mulailah dilakukan koordinasi, antara UNHCR, Basarnas, Imigrasi dan Forkopimda Aceh Selatan, UNHCR memastikan pendaratan tersebut untuk sementara lagi-lagi demi kemanusiaan.

Akhirnya masyarakat luluh, Rohingya diizinkan mendarat dan ditampung sementara di Terminal C Labuhanhaji, media kembali melakukan tugasnya, mengabarkan kepada dunia bahwa Rohingya telah mendarat di Aceh Selatan.

Ternyata tak berlangsung lama, masyarakat yang memegang perjanjian penampungan sementara dengan syarat itu, melakukan mobilisasi Rohingya ke ibu kota Aceh Selatan, tepat menjelang magrib, ratusan Rohingya diturunkan di alun-alun ibukota Naga. Namun malamnya Rohingya kembali di angkut ke Kutaraja dengan tujuan Kantor Keimigrasian.

Sesampai di ibukota provinsi Aceh itu, drama penolakan kembali terjadi, di tengah suhu yang panas, Rohingya yang terdiri dari pria dewasa dan didominasi wanita serta anak-anak itu terkurung dalam truk tak diijinkan untuk menapakkan kakinya di ibukota. Masyarakat Banda Aceh pun bereaksi hingga mengancam akan membakar truk bermuatan Rohingya tersebut, malam pun tiba, truk pengangkut Rohingya dipaksa pulang ke Aceh Selatan.

Peristiwa diatas menjadi perhatian mantan wakil presiden Indonesia, Yusuf Kalla, melalui media Ketua PMI ini meminta agar masyarakat Aceh memperlakukan Rohingya dengan baik dan beradab. Tentu hal itu berdasarkan kemanusiaan.

Singkatnya setelah Rohingya sempat tour dari Aceh Selatan ke Banda Aceh, Aceh Utara, lintas tengah dan balik lagi ke Tapaktuan, akhirnya Rohingya di tampung di salah satu fasilitas olahraga milik Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Gedung Olah Raga Tapaktuan Sport Center ( GOR TSC), disinilah drama kehilangan Rohingya yang senyap ini dimulai.

Update terakhir yang dilakukan Kepala Bidang Investigasi Forum Jurnalis Independen Aceh Selatan (FORJIAS) Rian Hariga Efendi dan kawan-kawan mengungkapkan bahwa sejak 28 November 2024, GOR TSC telah dalam keadaan kosong tak berpenghuni, yang tersisa adalah pakaian dan sisa sampah milik Rohingya.

Menurutnya Rohingya telah dipastikan hilang dari penampungan sementara Aceh Selatan secara keseluruhan, mereka lenyap bak ditelan bumi, hanya tersisa pertanyaan besar bagaimana mereka bisa hilang di tengah pengamanan dan pengawasan yang dilakukan begitu ketat.

” Kami menduga hilangnya Rohingya dari GOR TSC Aceh Selatan telah direncanakan, kami yakin ada aktor intelektual dibalik hilangnya Rohingya ini, ” sebut Rian, di Tapaktuan, Senin (9/12/2024).

Ia melanjutkan, ada kejanggalan yang hingga saat ini masih menjadi pertanyaan besar, hanya secuil media yang merilis berita hilangnya Rohingya di Aceh Selatan, berbanding terbalik saat mereka terombang-ambing di perairan Aceh Selatan.

” Ini kan aneh, kenapa tiba-tiba jadi sepi pemberitaan, apakah ada upaya pembungkaman terhadap jurnalis, jika benar yang terjadi kami semakin yakin bahwa ada aktor intelektual dibalik hilangnya Rohingya di Aceh Selatan, ” tambahnya.

Berdasarkan hal itu, lanjut Rian, wilayah pantai Aceh Selatan diduga telah menjadi salah satu jalur perdagangan manusia yang paling rapi di Indonesia, menurutnya ini bukan kejadian pertama bahkan disinyalir Aceh Selatan menjadi salah satu titik transit utama dalam jalur perdagangan manusia, khususnya yang melibatkan etnis Rohingya.

” Hingga saat ini kami belum mendapatkan keterangan resmi dari UNHCR, Pemerintah dan Aparat keamanan terkait lenyapnya Rohingya dari penampungan sementara Aceh Selatan, semua tiba-tiba menjadi bungkam,” ungkap Rian.

Oleh sebab itu, atas nama FORJIAS pihaknya meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia, Polres Aceh Selatan, Polda Aceh hingga Mabes Polri untuk mengusut tuntas peristiwa hilangnya etnis Rohingya di penampungan sementara Aceh Selatan.

” Usut tuntas siapa dalangnya, jangan sampai masyarakat salah dalam menilai kinerja aparat pemerintahan, aparat penegak hukum dan kedaulatan negara kita, apakah hilangnya Rohingya ini dianggap sesuatu yang wajar sehingga semua pihak bungkam, atau ini memang sudah direncanakan dan lagi-lagi daerah yang dikorbankan, ” ucapnya kesal.

Kabid Investigasi FORJIAS ini juga meminta agar Presiden Republik Indonesia, Probowo Subianto mengambil langkah tegas terkait maraknya kapal pengangkut Rohingya yang terus melintasi perairan Indonesia, sebab menurutnya berkaca dari berbagai peristiwa terkait Rohingya, isu kemanusiaan hanya dijadikan modus untuk meraup keuntungan dan memuluskan praktik TPPO di Indonesia.

” Kami meminta kepada yang mulia Presiden Republik Indonesia agar memperketat pengawasan perairan Indonesia khususnya Aceh dari sindikat TPPO Rohingya yang saat ini semakin terorganisir, serta memberikan kejelasan tentang nasib para korban yang terus menjadi target eksploitasi tersebut, ” harapnya. (*)

Wartawan: Saiful Ameno

 

BERITA LAINNYA

SAPA Minta Bank Aceh Publikasi Penggunaan Dana CSR 2024

Foto : Ketua SAPA, Fauzan Adami, Bersama Rekan Aceh – Sinar Aceh Baru Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) dengan tegas

| 1 jam lalu

Ketum BPI KPNPA RI Apresiasi Kejati DKI Jakarta yang Tahan Eks Kadis Kebudayaan DKI Terkait Dugaan Korupsi

Jakarta – Sinar Aceh Baru Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA

| 3 jam lalu

Pupuk Kebersamaan, Babinsa Komsos Dengan Tokoh Agama

Aceh Tamiang – Sinar Aceh Baru Babinsa Koramil 08/Rantau Serka Ridwan melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan tokoh agama di wilayah

| 11 jam lalu

Babinsa Koramil 07/Kjm Mengecek Harga Sembako Wilayah Binaan

Aceh Tamiang – Sinar Aceh Baru Babinsa Koramil 07/ Kejuruan Muda Koptu Indra Saragih melaksanakan pemantauan harga kebutuhan pokok (sembako)

| 11 jam lalu

Babinsa Komsos Dengan Petani Mentimun Di Wilayah Desa Binaan

Aceh Tamiang – Sinar Aceh Baru Babinsa Koramil 06/Manyak Payed Sertu Ramayanto melaksanakan Komsos dengan petani yang menanam timun dalam

| 12 jam lalu

Jamdan, Kasdim 0117/Aceh Tamiang Jadilah Prajurit Yang Selalu Pandai Bersyukur

Aceh Tamiang – Sinar Aceh Baru Kasdim 0117/Aceh Tamiang Mayor Cpm Lili Fitriadi melaksanakan jam komandan usai upacara pengibaran bendera

| 12 jam lalu

Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Kodim 0117/Aceh Tamiang Gelar Upacara Bendera Hari Senin

Aceh Tamiang – Sinar Aceh Baru Dalam mengamalkan nilai Pancasila Kodim 0117/Aceh Tamiang gelar Upacara Bendera hari Senin yang dipimpin

| 12 jam lalu

Medan Peduli: Wujud Nyata Kepedulian BAZNAS Kota Medan

Kota medan . sinar Aceh Baru Dalam langkah nyata mewujudkan solidaritas sosial dan meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, Badan Amil

| 1 hari lalu

Kodam Iskandar Muda dan PT Aceh Link Media Hadirkan Internet Gratis untuk Masyarakat.

Banda Aceh, – Sinar Aceh Baru Untuk memperkuat infrastruktur komunikasi dan informasi serta memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, Komando Daerah

| 1 hari lalu

Kapolres Pidie Ungkap Hasil Olah TKP Tidak Ditemukan Jejak Rem Pada Kecelakaan di KM 77 Muara Tiga

  Sigli – Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terhadap insiden kecelakaan di jalan Banda Aceh – Medan

| 2 hari lalu
Logo sinaracehbaru.com
TERKONEKSI BERSAMA KAMI
sinaracehbaru.com Facebook
sinaracehbaru.com Twitter
sinaracehbaru.com Instagram
sinaracehbaru.com YouTube
Android Icon iOS Icon
Copyright © 2025 sinaracehbaru.com
Allright Reserved
CONTACT US PT. Sinar Aceh Baru,
Jl. Kasturi No. 7B Gp. Keuramat Kuta Alam Banda Aceh, 23123
Telp: 08126962239